SIDRAPPOS.COM, SIDRAP — Bertempat di Masjid Agung Pangkajene Sidrap), berlangsung Tablig Akbar Muhasabah yang diadakan oleh GeMira, MD KAHMI, PP-IPMI, Shaff Ikhwan dan Garuda Sidrap yang didukung Pemkab Sidrap, Kamis (16/1/2020) Ba’da Isya
Tabligh Akbar Muhasabah ini di hadiri unsur Forkopimda Sidrap, para Pejabat Utama ASN lingkup Pemkab Sidrap, anggota TNI/Polri dan ribuan jama’ah umat muslim
Selain kegiatan Tabligh akbar, panitia juga melakukan penggalangan dana untuk korban dampak bencana banjir dan angin kencang yang melanda Kabupaten Sidrap beberapa hari yang lalu
Panitia juga dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kegiatan tabligh akbar akan rutin dilaksanakan tiap bulan dan akan menghadirkan Ustadz ternama
Insya Allah, kami dari panitia akan mengagendakan kegiatan tabligh akbar sekali tiap bulan dengan menghadirkan penceramah ternama, salah satunya scedule bulan depan akan menghadirkan Ustad Khalid Basalamah” Ungkap Syamsul Bahri yang juga Ketua Panitia Tabligh Akbar

Panitia juga mengajak masyarakat ikut rutin menghadiri kegiatan keagamaan dengan berdo’a dan berdzikir kepada Allah Swt., untuk menguatkan semangat dan memotivasi diri untuk berbuat yang terbaik. Serta mengajak mohon dan berdo’a kepada Allah Swt semoga terhindar dari bencana
“Ini momen berharga dalam upaya melakukan satu muhasabah, introspeksi, menentramkan hati dan menguatkan iman, terutama kepada Allah SWT” harapnya.
Sementara Ust Muhammad Fakhrurazi Anshar,B.sh.,MA, dalam ceramahnya mengajak masyarakat tetap bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita semua, meskipun rangkaian bencana masih terus terjadi
Dunia sejatinya adalah tempat bagi manusia menjalani berbagai macam ujian dan cobaan dari Allah SWT.
Sebagai orang yang beriman kepada-Nya, kita sebagai umat diperintahkan untuk senantiasa berdoa, bersabar dan bertawakal selama menjalani ujian-ujian tersebut. Pesan Allah itulah yang dibahas oleh
Ust Muhammad Fakhrurazi Anshar dalam tausiahnya

Pada kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa ada tiga macam ujian yang dihadapi manusia di dunia ini, yaitu ujian kesulitan, kesenangan, dan bencana.
Ujian kesulitan dapat muncul dalam bentuk kekurangan harta, kelaparan, penyakit, Sementara, ujian kesenangan dapat berupa harta yang banyak, dan kedudukan sosial yang tinggi, sedangkan ujian bencana seperti menjadi korban kehilangan harta benda yang sudah ada dari dampak bencana
Di manapun dan kapanpun manusia pasti akan menemukan ujian sesuai dengan apa yang telah Allah Ta’ala tetapkan. Ketentuan-Nya berlaku bagi siapapun tanpa terkecuali.
Terhadap ujian yang diberikan itu hendaknya kita berpikir dan merenungi akan hikmah dan pelajaran berharga di balik setiap ujian yang datang. Adakah itu peringatan, cobaan atau malah hukuman
Dalam menyikapinya adalah pilihan kita dalam menghadapi setiap cobaan haruslah dengan bentuk kesadaran akan kekuasaan Allah Ta’ala, dan pemaknaan ketidakberdayaan kita pada titik klimaks, dengan ujian tersebut menjadi wahana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Dengan pengertian ini konsekuensinya setiap manusia yang diuji dengan berbagai macam kesulitan dan kesusahan, dengan sikap sabar menjadi penguat kepribadiannya.
Jika diuji dengan berbagai macam keberlimpahan harta dan kemudahan, sikap syukur dengan tidak melupakan bahwa apapun yang kita terima adalah pemberian dan rahmat dari Allah Ta’ala, kemudian ada kepuasan dalam berbagi dengan sesama.
Cobaan ataupun ujian berupa kesulitan hidup ataupun bencana hendaknya menjadikan kesabaran sebagai hiasan kehidupannya, dengan membangun sebuah keyakinan bahwa kesulitan itu akan segera berganti dengan kemudahan, dan cepat atau lambat, hal itu mudah bagi Allah.
Sejatinya hanya titipan belaka. Sehingga jika Yang Maha Memiliki mengambilnya tidak akan merasa kehilangan sedikitpun, karena hanya titipan. Kita harus yakin bahwa kapan saja Sang Pemilik berkehendak, akan menarik dan mencabutnya.
Demikian juga ada banyak kelemahan pada manusia, sementara Tuhan Maha Sempurna, maka makhluk yang bernama manusia selalu mendapatkan apa yang sepadan dengan kekuatan yang dimilikinya.
Apapun yang bernama cobaan atau ujian dalam kehidupan, hakekatnya, Allah Ta’ala telah sesuaikan dengan kemampuan makhluk-Nya untuk menghadapi cobaan tersebut.
“Kita punya rencana tetapi Allah juga punya rencana. Silahkan punya keinginan, luruskan niat, sempurnakan berikhtiar, pasrah kepada Allah. Allah yang menentukan. Allah karena Allah yang Maha Tahu, mari kita berdoa bermuhasabah diri kita selama ini apa yang telah kita lakukan, semoga kita semua mendapat ridho dari Allah swt “ pesan Fahruzzi menutup tausiahnya
Usai Kegiatan tausiah dari Ustadz Muhammad Fakhrurazi Anshar, dilanjutkan dengan shalat isya berjamaah.(adm)*