SIDRAPPOS.COM, — Atlet senam asal Indonesia SA dipulangkan dari SEA Games 2019 karena dituding tak perawan.
Padahal, sebelum dipanggil untuk mengikuti Pelatnas SEA Games 2019, SA mengukir prestasi gemilang.
Dikutip dari berbagai sumber, SA sejak SD telah mengikuti latihan sebagai atlet senam
Total selama menjadi atlet senam telah mendapatkan sekitar 46 medali kejuaraan.
Terakhir mengikuti kejuaraan Asean School di Singapura pada 2017. Pada ajang kejuaraan tersebut Shalfa mendapatkan medali perunggu.
Selain itu,SA juga tercatat jadi salah satu atlet senam ritmik yang bakal berlaga di PON 2020.
Kendati demikian, belum ada konfirmasi resmi apakah benar SA bakal berlaga di PON 2020 di Papua.
Fakta lainnya, SA juga menghuni Pelatnas senam di Gresik, Jawa Timur, hingga November 2019.
Dipaksa pulang, keluarga pun kaget
Desas desus mengenai kabar terdepaknya SA karena tak perawan membuat keluarganya kaget. SA dipaksa pulang dari Pelatnas SEA Games 2019 di Gresik, Jumat (29/11/2019).
Ibunda SA, Ayu kurniawati (42), syok karena alasan pemulangan yang ia ketahui itu akibat putrinya sudah tak perawan lagi.
“Kalau memang dikeluarkan silakan saja. Tapi kami tidak bisa menerima karena ada embel-embelnya anak saya tak perawan. Itu sudah menghancurkan masa depan putri saya,” kata Ayu lirih saat ditemui di kediamannya, Jumat (29/11/2019).
Akibat tuduhan sudah tak perawan juga telah menyebar di kalangan atlet Pelatnas serta teman-teman di sekolahnya.
SA sendiri sangat terpukul dan sempat empat hari tidak masuk sekolah karena malu.
SA merupakan putri pertama dari dua bersaudara anak pasangan Satrio Utomo (46) dengan Ayu Kurniawati (42).
Pelatnas untuk atlet dari Jatim yang diproyeksikan mengikuti SEA Games dilakukan di Wisma Persani Gresik.
Ayu Kurniawati mengaku sangat syok begitu putrinya mendapatkan tudingan sudah tidak perawan dari tim pelatihnya.
“Kami sekeluarga syok, kami tidak bisa mikir apa-apa karena sudah buntu. Apalagi putri saya juga sempat down,” ungkapnya.
Jalani Tes Keperawanan
Untuk menepis tudingan putrinya sudah tak perawan, Ayu dengan biaya sendiri memeriksakan SA mengikuti tes keperawanan ke dokter kandungan RS Bhayangkara Kediri.
Hasilnya putrinya dinyatakan sehat dengan hasil hymen intak.
Ayu Kurniawati berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang karena sangat merugikan karier dan masa depan atlet.
“Kejadian seperti ini jangan sampai terjadi pada atlet lainnya. Jangan sampai ada semena-mena lagi, biarlah anak saya saja yang menjadi korbannya,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ayu juga berharap kepada tim pelatih tidak bertindak semena-mena kepada atlet yang dilatihnya.
Saat ditanya apakah peristiwa yang menimpa putrinya merupakan dampak dari persaingan dengan sesama atlet senam, Ayu menjawab tidak tahu motifnya.
Karena dari peristiwa yang menimpa putrinya, Ayu selama dua minggu terakhir harus pontang-panting bolak balik Kediri-Gresik.
SA sendiri telah meminta izin ibunya untuk pindah sekolah di Kota Kediri karena merasa malu mendapatkan tudingan yang telah menghancurkan masa depannya.
“Anak saya malu dengan teman-teman sekolahnya,” ungkap Ayu.
Keluarga SA juga sangat menyesalkan tindakan tim pelatih atlet Pelatnas yang secara tiba-tiba membuat tudingan kepada putrinya.
Apalagi SA untuk keperluan bertanding di SEA Games telah menjalani vaksin. Dari Jatim ada dua perempuan dan satu laki-laki atlet senam yang diproyeksikan diberangkatkan ke SEA Games 2019.(adm)*