7 Nyawa Melayang, AMB Ketuk Hati Rektor UMI Makassar

SIDRAPPOS.COM, BONE — Aliansi Masyarakat Bone (AMB) mengirimkan aspirasi kepada Rektor UMI Makassar, Basri Modding.

Hal ini dilakukan tidak lepas dari masalah kemanusiaan. Ketika melayangnya jiwa manusia diperlakukan tidak manusiawi.

Bacaan Lainnya

Masalah tersebut dikatakan bukan masalah KMB Lamellong UMI, bukan pula masalah Bone, ataupun bukan masalah Mapala UMI, demikian masalah organisasi bahkan kesukuan. Tetapi hal ini adalah masalah kemanusiaan.

Salah satu yang tergabung ke dalam AMB, Alfian T. Anugerah mengemukakan, sebagai calon orang tua yang punya anak mahasiswa ke depan sangat khawatir dengan hal ini.

“Yakin saja, bukan cuman saya yang merasakan hal demikian. Makanya mengetuk pintu rektorat UMI yakinlah Insya Allah ini aksi damai dan makkiade sesuai kebiasaan kita selaku orang Bone,” paparnya, Kamis (21/11/2019).

Rentetan korban jiwa yang melibatkan Organisasi Mapala UMI menjadikan sangat beralasan untuk dibubarkan dan atau tidak diakui keberadaannya di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Terlebih lagi tahun 2014 telah diberi sanksi pembekuan organisasi, namun tetap kembali melakukan intimidasi dan kekerasan di kampus.

Beberapa daftar korban meninggal akibat hal ini, diantaranya;

  1. Mapala UMI – Mahasiswa Bone (1999) Korban meninggal: Nasrullah
  2. Mapala UMI – Teknik (2003) Korban meninggal: Dindong
  3. Teknik – Teknik (2012) Korban meninggal: Muh Ibrahim Rauf
  4. Mapala UMI – Mahasiswa Bone (2012) Korban meninggal: Geis Setiawan
  5. Mapala UMI – Mahasiswa Bone (2013) Korban meninggal: Radit
  6. Mapala UMI – Mahasiswa Bone (2014) Korban meninggal: Asnan
  7. Mapala UMI – Mahasiswa Bone (2019) Korban meninggal: A.Fredi Akirnas.

Pos terkait